Mirip, Ini Beda Kue Keranjang dan Dodol

SAAT perayaan Imlek pada 2023 pasti terdapat berbagai makanan khas tahun baru china tersebut. Beberapa makanan khas tersebut antara lain seperti siu mie atau mie goreng, Yu Sheng, bebek atau ayam, sup delapan bentuk, dan yang paling populer dan banyak diketahui oleh orang adalah Niang-gao atau kue keranjang.
Pemilihan kue keranjang sebagai salah satu hidangan Imlek ini tak asal dipilih, terdapat alasan tersendiri mengapa kue ini turut menjadi makanan khas yang dihidangkan saat Imlek. Seperti apa alasan dibaliknya? Berikut adalah ulasannya seperti dilansir dari berbagai sumber.
Dalam kepercayaan zaman dahulu, rakyat Tiongkok percaya bahwa anglo (tempat masak) di setiap rumah ada dewa-nya yang dikirim oleh Yi Huang Shang Di (Raja Surga) yang dikenal juga dengan sebutan Dewa Tungku.
Dewa ini ditugaskan untuk mengawasi segala tindak tanduk dari setiap rumah dalam menyediakan masakan sehari-hari. Maka setiap akhir tahun tanggal 24 bulan 12 Imlek (atau h-6 tahun baru), Dewa Tungku akan pulang ke surga serta melaporkan tugasnya kepada Raja Surga. Maka untuk menghindarkan hal-hal yang tidak menyenangkan bagi rakyat, timbulah gagasan untuk memberikan hidangan yang menyenangkan atau hal-hal yang dapat membuat Dewa Tungku tidak murka.
Sehingga laporannya kepada Raja Surga tentang hal-hal yang baik saja. Warga pun mencari alternatif dengan menghidangkan sajian yang manis, kue yang disajikan di dalam keranjang. Maka disebutlah dengan nama keranjang hingga saat ini yang secara turun-temurun atau tradisi disajikan untuk tahun baru Imlek.
BACA JUGA:Rayakan Tahun Baru Imlek 2023 Bersama Keluarga, Ini 3 Manfaatnya Bagi Kesehatan!
Dalam penyajiannya kepada Dewa Tungku, bentuk dari kue keranjang ini harus berbentuk bulat dan manis. Dimana bentuknya yang bulat ini memiliki makna, bahwa keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat berkumpul (minimal) satu tahun sekali, serta tetap menjadi keluarga yang bersatu, rukun, bulat tekad dalam menghadapi tahun baru yang akan datang.