Berapa Konsumsi Garam Harian yang Aman?

MENGONSUMSI garam memang diperlukan untuk mengatur kandungan air dalam tubuh. Tapi, jika dikonsumsi berlebihan maka garam juga dapat memicu hipertensi yang berujung pada stroke.
Dokter ilmu gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK., menjelaskan bahwa tubuh manusia membutuhkan asupan natrium yang terkandung di dalam garam. Tapi, jumlah natrium yang masuk ke dalam tubuh memang harus dibatasi.
"Tubuh manusia hanya membutuhkan asupan natrium sejumlah satu sendok teh per hari, itu sudah termasuk untuk garam dan semua jenis makanan yang kita konsumsi," ujar Luciana seperti dilansir dari Antara.
Artinya ada sejumlah bahan pangan yang sudah mengandung natrium atau sodium seperti udang, keju, ham, makanan kaleng, hingga kecap maupun saus. Dengan demikian, garam hanyalah salah satu sumber natrium, lantaran makanan yang kita konsumsi sehari-hari juga sudah mengandung natrium namun jumlahnya kecil.
"Oleh sebab itu kita tidak perlu konsumsi terlalu banyak garam juga," kata dokter yang terhimpun dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) itu.
Luciana menjelaskan, natrium yang terdapat di dalam garam meja yang dikenal secara kimia sebagai natrium klorida terdiri dari 40 persen natrium atau sodium dan sisanya terdiri atas klorida. Natrium, dikatakan Luciana, memiliki fungsi sebagai elektrolit yang membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh supaya tidak mengalami dehidrasi.
"Oleh sebab itu, terlalu banyak asupan natrium juga berbahaya untuk kesehatan karena bisa menyebabkan edema atau membengkaknya bagian tubuh tertentu karena terdapat penumpukan cairan berlebih," jelas Luciana.